Pembekalan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri FSRD ISI Surakarta dilaksanakan di Galeri dan Museum Seni ISI Surakarta, Kampus II Mojosongo, Rabu (6/8). Kegiatan ini diikuti oleh 227 Mahasiswa FSRD yang telah lolos seleksi dari 269 pendaftar. Pembekalan dibuka dengan sambutan dan pengaraahan fakultas oleh Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M.Sn. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik FSRD dan Ahmad Fajar Ariyanto, S.Sn., M.Sn. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. 5 (lima) skema MBKM mandiri yang dapat diikuti mahasiswa yaitu proyek kemanusiaan, magang industri, studi/proyek independen, membangun desa/KKN tematik, dan riset/penelitian.
Materi pembekalan disampaikan oleh Koordinator Program MBKM Mandiri FSRD, Eko Sri Haryanto, M.Sn. dilanjutkan paparan materi adminsitrasi, KRS, konversi akademik oleh Siti Paulina Rosaria, A.Md., materi pelaporan logbook, aplikasi SIAMA MBKM oleh Ade Hidayat Santoso, S.Kom. dan penjelasan teknis tiap skema oleh dosen koordinator skema. Koordinator tiap skema program yaitu Basnendar Herry P., S.Sn., M.Ds., Ditya Fajar Rizkizha, S.Sn., M.Sn. untuk program magang industri, Yulianto, S.Sn., M.Sn., Wahid Tuftazani Rizqi, M.Pd. untuk membangun desa/KKN tematik, Kristina Novi Susanti, S.Sn., M.Sn. untuk proyek kemanusiaan, NRA Candra Dwi Atmaja, M.Sn. untuk studi/proyek independent dan Anisa Putri Cahyani, S.Pd., M.Pd.untuk riset/penelitian.
Sri Wastiwi menjelaskan bahwa antusiasme mahasiswa terhadap program MBKM Mandiri ini sangat baik, jumlah pendaftar melebihi dari kuota yang tersedia. Dengan “program ini harapannya capaian IKU PTN ISI Surakarta semakin meningkat dan yang terpenting adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman yang mendukung capaian pembelajaran program studi di luar kampus. Prodi dan Fakultas juga telah melaksanakan kerjasama dengan para mitra yang telah diseleksi sebagai tempat pelaksanaan program ini.” jelasnya.
Eko Sri Haryanto mengharapakan mahasiswa benar-benar mendapatkan benefit program ini, di antaranya percepatan proses studi mahasiswa, insentif dan konversi mata kuliah sebanyak 20 – 24 sks. “Mahasiswa akan merasakan langsung bagaimana bekerja di dunia industri, berbaur dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk memberikan manfaat melalui bekal keilmuan yang telah didapat. Sehingga ketika mahasiswa lulus kuliah, mereka telah memiliki bekal keilmuan dan pengalaman di luar kampus.” ujar Eko.
(fsrd/kanu/ads)