Dengan Tema “Speak Through The Photo”, Prodi Fotografi ISI Surakarta Gelar Kompetisi dan Pameran Foto

Tanggal

Pameran Kompetisi Karya Terbaik Mahasiswa dan Pemenang Lomba Fotografi Tingkat Nasional digelar Program Studi Fotografi FSRD ISI Surakarta bersama dengan Himpunan Mahasiswa Fotografi (HIMAFO) FSRD ISI Surakarta, Senin (30/10/2023) – Sabtu (4/11/2023) di Monumen Pers Surakarta.

Acara secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta, Dr. Ana Rosmiati, S.Pd., M.Hum, Senin (30/10), dengan dihadiri Kasubag Umum Monumen Pers Surakarta, Kuncoro Mahendra Suryo. Dalam sambutannya, Suryo mengutarakan apresiasinya kepada ISI Surakarta secara umum, dan Prodi Fotografi khususnya. “Ini bukan pertama kali Monumen Pers Surakarta menjalin kerja sama dengan Prodi Fotografi, dan kami berharap ini bisa menjadi acara rutin setiap tahunnya,” tegasnya.

Ketua panitia kegiatan Varatisha Anjani Abdullah menuturkan, kegiatan ini mengusung tema Speak Through The Photo, kompetisi ini bertujuan menangkap ‘suara-suara’ yang merekam isu sosial yang kemudian tervisualkan dalam bentuk foto. Rangkaian kompetisi ini dimulai dari Agustus lalu dalam rangka Hari Foto Dunia yang diperingati setiap 19 Agustus. Kompetisi ini terbagi atas 2 kategori, yakni kategori mahasiswa dan kategori umum. Para pemenang berhak mendapatkan uang tunai, sertifikat, dan hadiah lainnya.

Ada 300 karya yang masuk ke panitia acara. Dari 300 tersebut, 200 karya lolos secara administratif. Dari 200 tersebut, kemudian terpilih lagi menjadi 10. Setiap kategori dipilih dalam 10 karya terbaik, kemudian dipilihlah 3 terbaik dan 7 nominasi terbaik. Acara kompetisi ini menyedot antusias luar biasa dari para seniman fotografi, baik dari Prodi Fotografi ISI Surakarta sendiri maupun peserta yang tersebar dari segala penjuru daerah. Para peserta dibebaskan mengambil objek foto dan memilih pesan yang ingin disampaikan kepada publik. “Objek foto dan pesan yang ingin disampaikan para peserta sangat bervariasi,” ujar Varatisha.

Karya-karya fotografi tersebut dikurasi oleh dewan juri yang terdiri dari Agus Heru Setiawan, S.Sn., M.A, Setyo Tohari Caturiyanto, S.Sn., M.Sn, dan Purwastya Pratmajaya Adi Lukistyawan, S.Sn., M.Sn. Semua juri berkompeten dibidangnya dan merupakan dosen Profi Fotografi FSRD ISI Surakarta.

Karya-karya yang masuk dipilih berdasarkan beberapa kriteria, selain teknis, yang utama ialah ketajaman isu yang diangkat dalam foto tersebut. Hal ini terlihat dari karya-karya yang lolos mengangkat tema-tema yang kuat seperti kesenjangan sosial, konflik sosial dan budaya sosial politik di Indonesia hingga soal isu kekerasan seksual.

Hasil kurasi dewan juri, foto Ardhian Nova Pratama berjudul Nestapa menjadi karya terbaik. Ardhian menuturkan, objek fotonya mengangkat tema romansa percintaan orang dewasa yang dianggap melelahkan dan membuat wanita sengsara.

 

(fsrd/agusheru/kanu/ads)