Karakter superhero wayang, Gatot Plastik sebagai nama rekaan yang digunakan maskot dalam event ini tampak asyik menggoreskan kuas di dinding triplek berukuran besar bersama-sama dengan mahasiswa lainnya.
Gatot Plastik beraksi lewat mural yang dikolaborasi dengan kolase dari material sampah plastik yang mengangkat kehidupan bawah laut yang dikolaborasi tempel sampah plastik sebagai kampanye sadar lingkungan yang tercemar oleh banyaknya sampah dan mengancam ekosistem laut.
Aksi mural sekaligus launching logo dies natalies yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta dari semester I ini menjadi pembeda diantara kegiatan warga masyarakat yang memenuhi CFD Slamet Riyadi, Solo ini. Aksi mural ini sebagai bagian dari semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan yang diinisiasi oleh Paragonation berkolaborasi dengan TrashRanger.id dan CREACT Project dengan didukung komunitas FIM Soloraya, Prodi DKV ISI Surakarta, dan Tiny Hands Solo menghadirkan sebuah inisiatif bertajuk ‘ReCREACTION’.
Launching logo dies natalies ke 14 tahun 2025 ini menjadi awal pembuka dari beragam kegiatan memperingati pembukaan dan pendirian Prodi DKV ISI Surakarta pada tahun 2011. Desain logo, khusus dirancang oleh Ipung Kurniawan Yunianto yang juga dosen DKV ISI Surakarta.
Kegiatan ini menggabungkan unsur rekreasi, seni dan aksi nyata peduli lingkungan yang diselenggarakan Minggu, 26 Oktober 2025 di area Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo.
Menurut Syakirah ‘Athaullah, salah satu peserta mural merasa sangat senang bisa ikut aksi mural kampanye peduli sampah dan sekaligus launching logo. Ia mengaku baru pertama kali berkreasi di CFD Slamet Riyadi ungkap mahasiswa angkatan 2025.
ReCREACTION dimulai dengan aksi plogging bersama peserta di sepanjang area CFD, dilanjutkan dengan pawai Paus Plastik sebagai simbol penolakan terhadap pencemaran laut. Penampilan karakter Gatotplastik menghidupkan pesan edukatif melalui seni budaya lokal. Selain itu, terdapat sesi edukasi dan games interaktif tentang pengelolaan sampah, serta kampanye kreatif melalui karya seni dari material daur ulang.
Sedangkan menurut Basnendar Herry Prilosadoso selaku dosen pendamping kegiatan menyatakan bahwa dengan mengajak mahasiswa untuk beraktivitas di luar ruang, akan memberi pengalaman dan wawasan baru. Selain itu, beraktivitas seni di ruang terbuka juga akan mendek atkan kampus dengan masyarakat.
(bhp/fsrd)






