Ketua Senat ISI Surakarta, Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum. dalam Sidang Senat Terbuka Dalam Rangka Dies Natalis Ke-59 Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menyampaikan bahwa Empu sangat penting keberadaannya bagi ISI Surakarta. “Keberadaan Empu di ISI Surakarta sangat penting karena beliau juga yang akan ikut memantabkan dan melengkapi pendidikan di ISI Surakarta. Beliau

FSRD ISI Surakarta

FSRD ISI Surakarta

Ketua Senat ISI Surakarta, Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum. dalam Sidang Senat Terbuka Dalam Rangka Dies Natalis Ke-59 Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menyampaikan bahwa Empu sangat penting keberadaannya bagi ISI Surakarta. “Keberadaan Empu di ISI Surakarta sangat penting karena beliau juga yang akan ikut memantabkan dan melengkapi pendidikan di ISI Surakarta. Beliau memang pantas mendapat penghargaan sebagai Empu karena pengabdian yang luar biasa terhadap pengembangan ISI Surakarta,” jelas Sri Rochana.

Pengangkatan Empu ISI Surakarta dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Dies Natalis ISI Surakarta ke-59 melalui Sidang Senat Terbuka pada hari Sabtu, 15 Juli 2023 yang bertempat di Pendhapa Ageng GPH Joyokusumo ISI Surakarta. Pengangkatan Empu ini berdasarkan Keputusan Rektor ISI Surakarta Nomor 407/IT6.1/TP.00/2023 Tentang Pengangkatan Empu Institut Seni Indonesia Surakarta Tahun 2023.

Penghargaan dan penghormatan perlu diberikan kepada seseorang yang telah terbukti memberikan sumbangan nyata, menonjol dan luar biasa dalam bidang seni bagi perkembangan kebudayaan bangsa pada umumnya dan pada Institut Seni Indonesia Surakarta khususnya.  Pemberian gelar Empu merujuk pada Peraturan Rektor Institut Seni Indonesia Surakarta Nomor 4912/IT6.1/PP/2015 Tentang Tata Cara Pemberian Gelar Empu Pada Institut Seni Indonesia Surakarta.

Bersama lima orang yang diangkat sebagai Empu ISI Surakarta, Drs. Soegeng Toekio Martoatmodjo, M.Ag.SR., menjadi satu-satunya orang yang diangkat sebagai Empu di Bidang Seni Rupa. Enam orang Empu ISI Surakarta tersebut, satu orang bergelar Empu Bidang Seni Rupa, dua orang bergelar Empu Bidang Tari, dan tiga orang bergelar Empu Bidang Pedalangan.

Soegeng Toekio Martoatmodjo lahir di kota Bandung pada tahun 1942. Ia menyelesaikan studi Sarjana Seni Rupa dan Magister Seni Murni di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejak tahun 1979 menjadi tenaga pengajar di Jurusan Seni Rupa ASKI/STSI (sebutan kampus ISI Surakarta kala itu) dan berperan merintis berdirinya ISI Surakarta hingga purna tugas di tahun 2007.

Soegeng aktif berpameran selama tiga dekade terakhir, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di dalam negeri di antaranya Festival Istiqlal I&II, Pekan Wayang Nasional; Pameran Bersama Jawa Bali, Meniti Akar; Pameran Tiga Seniman; Pameran Tunggal: Kalacitra I-IV; Pameran Tiga Perupa dan berbagai pameran yang diadakan oleh institusi; pameran Solo4 di IKJ Jakarta, Caturgatra  di Gramedia Solo, pameran bersama di Balai Budaya Jakarta serta jadi: peserta pameran & festival Kesenian di Bandung, Denpasar, Surabaya, pameran bersama Solo-Bali; serta pameran Lukis Kaca, Gatrarupa di Surakarta. Sedangkan di luar negeri yaitu Festival Warana di Queensland; Pameran Pesona Indonesia II di Brunei Darussalam; serta Festival Warana di Australia.

Selain berpameran, Soegeng juga aktif menulis serta menyusun buku, diantaranya adalah “Idea in Futurum: PRAMEGA” dan “Sendratari Mahakarya Borobudur” (bersama penulis lain yaitu Timbul Haryono; Sutarno Haryono; Maryono). Soegeng hingga kini masih aktif berkarya, menulis, serta mengemban tugas sebagai pengajar seni rupa.

(fsrd/kriya/chici/kanu)