Dalam rangka memeriahkan Dies Natalies ISI Surakarta ke-60, Program Studi Keris FSRD ISI Solo berkesempatan untuk menyelenggarakan workshop tempa bilah keris dan sungging warangka yang diikuti oleh mahasiswa dari Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura. Delegasi dari NAFA Singapura ini sengaja berkunjung ke kampus ISI Solo untuk belajar tentang tari dan keris.
Untuk kegiatan Prodi Keris FSRD ISI Solo, menyampaikan rasa senang dan antusiasmenya terhadap minat mahasiswa asing yang belajar tentang keris sebagai warisan budaya. “Kami sangat bangga dapat memperkenalkan keris sebagai produk intelektual dan warisan budaya Jawa kepada mahasiswa NAFA. Harapannya, ke depan, semakin banyak orang baik dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk mempelajari dan ikut melestarikan keris sebagai warisan budaya yang tak ternilai,” ujar Bening.
Gavin Low, Senior Lecturer Department of Art Management di NAFA, juga berbagi antusiasmenya. “Pengalaman menempa bilah dan menghias warangka merupakan pengalaman pertama bagi mahasiswa-mahasiswi kami. Meski sedikit takut terkena percikan api, mereka tetap semangat mencoba untuk menempa besi di Besalen FSRD ISI Surakarta,” kata Gavin. “Saya sangat senang melihat semangat mereka dalam mempelajari keterampilan tradisional ini. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman mereka tentang budaya Indonesia.”
Workshop ini memberikan pengalaman langsung kepada para peserta untuk memahami proses pembuatan bilah keris dan seni menghias warangka. Dengan bimbingan dari para empu dan pengrajin berpengalaman, mahasiswa-mahasiswi NAFA mendapatkan wawasan mendalam tentang teknik dan filosofi di balik pembuatan keris, yang merupakan salah satu warisan budaya yang diakui oleh UNESCO.
Partisipasi mahasiswa asing dalam kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan keris sebagai bagian dari warisan dunia yang harus dilestarikan.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Dies Natalies ISI Solo ke-60 yang bertema “Transformasi dan Jati Diri untuk Kejayaan Negeri”. Melalui tema ini berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya Indonesia melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(fsrd/bas)