Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Utin Della Maharani, telah menyelesaikan program magang di Vektora Studio, sebuah studio desain yang berbasis di Gedongan, Colomadu dan berpengalaman dalam membuat produk desain digital mulai dari UI/UX, Grafis, Aset 3D, Ilustrasi dan sebagainya. Program magang ini dilaksanakan selama empat bulan, yakni sejak 1 Februari hingga 30 Mei 2025, dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Berbeda dari program magang pada umumnya, pengalaman magang Utin menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan pasar secara langsung. Sebelum memulai produksi desain, peserta magang diarahkan untuk melakukan observasi dan riset lapangan guna mengetahui jenis-jenis materi visual yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan sektor pendidikan informal.
Riset tersebut meliputi identifikasi media promosi yang umum digunakan UMKM makanan, hingga konten visual edukatif yang relevan dengan kurikulum atau momen tertentu seperti Ramadan dan Hari Pendidikan. Hasil riset menjadi dasar pengembangan desain agar tepat guna, tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional dan komunikatif.
Selama magang, Utin memegang peran sebagai Canva Designer, dengan total lebih dari 280 desain yang berhasil diproduksi. Proyek yang ditangani mencakup Desain promosi UMKM, seperti menu, banner, price list, label kemasan. Konten digital tematik, termasuk kampanye Ramadan, giveaway, dan donasi. Desain edukatif, seperti worksheet anak, video pembelajaran, dan media visual literasi. Desain internal dan komunitas, seperti CV, resume, kaos komunitas, hingga sertifikat.
“Setiap desain yang saya buat tidak hanya berdasarkan instruksi, tapi diawali dari analisis kebutuhan. Saya jadi sadar bahwa desainer perlu peka terhadap konteks sosial dan kebutuhan riil pengguna, bukan sekadar membuat yang indah,” ujar Utin Della Maharani.
Muhsin Ahmad, Graphic Designer sekaligus mentor magang dari Vektora Studio, menyampaikan bahwa Utin mampu menunjukkan kedewasaan berpikir dalam menjalankan proses desain.
“Utin tidak hanya menyelesaikan tugas, tapi juga berpikir kritis: untuk siapa desain ini, dan bagaimana agar benar-benar digunakan. Ia melakukan riset ringan, bertanya ke tim, mencocokkan kebutuhan pasar, dan hasil akhirnya selalu rapi serta sesuai target. Ini yang kami butuhkan dari desainer muda,” ujar Muhsin.
Magang ini membekali mahasiswa dengan wawasan nyata tentang dunia kerja kreatif, sekaligus menanamkan pentingnya desain berbasis solusi, bukan hanya estetika. Melalui pendekatan ini, Vektora Studio dan ISI Surakarta berharap dapat mencetak lulusan yang adaptif, peka terhadap pasar, dan memiliki orientasi dampak sosial dalam karya visualnya.
(utin/fsrd)
