Ujian Tugas Akhir Faris Wibisono telah berhasil dilaksanakan pada 25 Januari 2016 pukul 09.00 WIB di gedung galery kampus dua ISI Surakarta. Dalam tugas akhir kekaryaannya, Faris membuat adegan/pejagong, Wayang Beber. Dalam tugas akhirnya, Faris menerangkan bahwa karya Wayang Beber-nya ini berawal dari pejagong 1-24, yang masing-masing berbeda dari setiap gulungannya. Pejangong 1-4 merupakan permulaan sebuah kisah cerita yang disusul dengan pejagong ke 5-8 (gulungan ke dua). Dalam gulungan ke dua, menggambarkan tentang pemecahan dua mangsa (mangsa ketiga dan mangsa keempat), dimana setiap mangsanya terbagi menajdi 2. Pejagong ke lima dan keenam ercerita tentang aktivitas masyarakat petani yang sedang memanen Palawija, pejagong ketujuh menggambarkan kondisi pasar tradisional, pejagong kedelapan bercerita tentang petani yang menggembala ternak di padang rumput.
Gambar 1. Mahasiswa Presentasi
Cerita wayang bebernya, disusul dengan pejagong 9-12 (gulungan ke tiga) sebagai pemecah dua mangsa (mangsa kelima dan mangsa keenam), dimana setiap mangsanya terbagi menjadi dua pejagong. Pejagong sembilan dan sepuluh bercerita tentang kegiatan kerja bakti, pejagong kesebelas adalah petani yang menggarap membajak sawahnya, kemudia pejagong kesebelas menceritakan tentan petani yang menyebar bibit padi. Cerita ini disusul dengan gulungan pejagong 13-16 yang menggambarkan tentang aktivitas petani “ndaud”, kemudian pejagong keempatbelas yang menanam padi, pejagong kelimabelas beberapa petani yang sedang erkumpul di koperasi tani, dan pejagong keenambelas yang sedang merawat tanaman padi.
Gambar 2. Tim dosen penguji
Di cerita pejagong 17-20 merupakan gulungan kelima yang menceritakan tentang berkumpulanya masyarakat di sebuah telaga untuk beraktivitas (mandi, mencuci, dll). Pejagong kekedelapanbelas menggambarkan kerukunan umat beragama, pejagong ke sembilan belas berjudul “ijo royo-royo”, pejagong keduapuluh tentang aktivitas petani tunggu manuk.
Gambar 3. Sesi foto bersama
Gambar 4. Contoh karya
Terakhir, pejagong 21-24 (gulungan keenam), merupakan gambaran panen raya (pejagong 21-22), pejagong keduapuluhtiga tentang aktivitas masyarakat yang mempersiapkan pesta rakyat, sedangkan pejagong keduapuluhempat tentang aktivitas sedekah bumi.