Ujian Tugas Akhir Prihani Pratiwi telah berhasil dilaksanakan pada 18 Januari 2016 pukul 09.00 WIB di gedung galery kampus 2, ISI Surakarta. Dalam skripsinya, Hani mengangkat judul Makna Visual Relief Cerita Sri Tanjung Candi Penataran.
Gambar 1. Mahasiswa saat presentasi
Menurutnya, Candi Penataran memiliki keunikan dari segi visual. Bentuk, wujud, atau simbol-simbol yang dihadirkan pada relief memperlihatkan sifat yang berorientasi pada budaya mistis, kosmis, dan religius. Berdasarkan keunikan dan arti penting relief Sri Tanjung, akhirnya Hani mencoba menganggkat persoalan bagimana keberadaannya, visual reliefnya, dan makna visualnya.
Gambar 2. Suasana Ujian
Dari hasil penelitiannya, makna relief Sri Tanjung yaitu pada masa Hindu Berjaya di Jawa Timur, Candi Penataran dimaknai sakral oleh masyarakat. Candi tersebut dijadikan sebagai tempat pemujaan dan relief Sri Tanjung bermakna penyucian diri (ruwatan). Namun, seiring dengan runtuhnya kerajaan Majapahit (Kerajaan Hindu) dan datangnya pengaruh agama Islam di Blitar, lambat laun umat Hindu di sekitar candi semakin sedikit. Kepercayaan masyarakat didaerah tersebut tampak kompleks yaitu berupa Animisme-Dinamisme, Kejawen, Islam, dan Hindu.
Gambar 3. Foto bersama dengan Tim Penguji
Dari kiri ke kanan Santoso Haryono, S.Kar.M.Sn; Prihani Pratiwi; Nunuk Nur Shokhiyah, S.Ag., M.Sn.; Drs. Henri Cholis, M.Sn.; dan Wisnu Adikusuma, S.Sn.,M.Sn.